Makam Mbah Malang Negoro - SOBO MAKAM KERAMAT
Headlines News :

Popular Post

Home » , , » Makam Mbah Malang Negoro

Makam Mbah Malang Negoro

Written By Unknown on Minggu, 09 Desember 2012 | 05.53

Ayah mbah Kyai Ahmad bernama Kyai Munada yang berasal dari Dusun Pendaratan, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen, tanah Bagelen. Kyai Munada adalah salah satu prajurit Pangeran diponegoro yang dikejar-kejar oleh Kompeni Belanda, yang melarikan diri hingga tiba ditanah Padangan. Hal ini terjadi sekitar tahun 1825 M. Kyai Munada datang ke Padangan bersama 2 orang temannya, yaitu : • Jokoriyo ( Zakariya ).
• Nur Salim.

Selama di Padangan, Kyai Munada rupanya tidak hanya “mampir” untuk bersembunyi dari kejaran serdadu Belanda, namun beliau juga membina kehidupan rumah tangga, dan menikah dengan putri Kyai Nursadin ( ibunya mbah Kyai Ahmad ), salah satu putra wayah keturunan dari mbah Sabil. Hingga akhir hayatnya, Kyai Munada masih menetap di Kuncen-Padangan. Beliau dimakamkan di pemakaman umum Rowobayan, tempatnya berada disebelah selatan makam mbah Jabbar.
Sedangkan teman Kyai Munada yaitu Jokoriyo (Zakariya) menikah dengan gadis asal Brangkal, Batokan, Kecamatan Kasiman. Yang pada akhirnya mempunyai putra bernama Fatawi (Mbah Kyai Fatawi Ngroto). Teman satunya yaitu Nur Salim mendapatkan jodoh dari Ngujung, Kecamatan Malo (Celangap ke utara-nyeberang Bengawan Solo). Hingga akhir hayatnya beliau masih menetap di Ngujung dan dimakamkan disana.

Salah satu riwayat menyebutkan bahwa pada zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia, salah satu pahlawan yaitu Pangeran Diponegoro memiliki pasukan yang bermarkas di Desa Ngasinan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Pasukan tersebut dipimpin oleh seorang panglima perang bernama Tanggono Puro dengan seorang penasehat bernama Kyai Kasan Wirodikromo. 

Kyai Kasan sendiri mempunyai nama asli Sayyid Abu Bakar Alaydrus. Pasukan tersebut berhasil melakukan tugasnya yaitu memutus jalur hubungan Belanda Jawa Tengah dan Jawa Timur dari daerah Lasem hingga Pacitan walaupun hanya dalam waktu tiga hari. Oleh Pangeran Diponegoro pasukan itu diberi gelar “MALANG NEGORO”. Walaupun hanya tiga hari, namun momen tersebut menunjukkan eksistensi perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya dan perjuangan Pangeran Diponegoro pada khususnya. Sedangkan Tanggono Puro dan Kyai Kasan dimakamkan di Desa Ngasinan, Kecamatan Padangan. Hingga saat ini masyarakat setempat menjuluki Tanggono Puro sebagai Mbah Malang Negoro.
Share this article :

2 komentar:

TUTORIAL BLOG

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SOBO MAKAM KERAMAT - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya